Mitos Atau Fakta Menikahi Cewek Kalimantan Bisa Lupa Kampung Halaman

 https://diarydanpena.blogspot.com/2021/09/mitos-atau-fakta-menikahi-cewek.html

Dimasyarakat dulu hingga sekarang masih ada beberapa cerita yang dipercaya hingga sekarang. Ketika masih duduk di bangku sekolah para ibu - ibu sering memperbincangkan dengan orang - orang yang merantau kekalimantan. Sesudah lulus sekolah ada memang sebuah cerita mengenai perantau yang dari desaku hingga sekarang belum pernah pulang kampung, sudah puluhan tahun bahkan orang tuanya meninggal dunia, tidak tidak pulang.

Hanya beberapa kali saja ada kabar yang datang lewat pos yang memberi kabar jika dia dalam keadaan sehat dan sudah bekerja, setelah itu tidak ada kabar beritanya. Bila ada yang merantau ke Kalimantan sering mencari keberadaannya namun tidak pernah ketemu. Saya mendengarnya hanya percaya sepintas saja dan tidak terlalu menanggapi hal tersebut. 

Setelah lulus sekolah dan ada niat mau ke Kalimantan merantau, karena penasaran juga seperti apa sebenarnya daerah disana, apakah benar seperti perkataan ibu - ibu tersebut. Setelah lulus dan berangkat saya memcari bukti bagaimana sebenarnya di Kalimantan, hingga saya membuat artikel sebagai opini untuk menyimpulkan cerita tersebut setelah berlangsung 10 tahun merantau di kalimantan.

Saya telah menjalani hampir semua Kalimantan kecuali kalimantan utara yang belum, dan bertemu dengan beberapa pendatang yang dari sumatera, jawa juga dari sulawesi. Mereka telah menikah dengan gadis lokal disana, saya cukup sering bertemu dan berbincang juga dengan keluarganya.
Mengapa mereka tidak pulang, sedangkan saya kok bisa pulang bahkan setiap tahun saya pulung cuti ke sumatera. 

Jadi ada beberapa faktor penyebab mengapa tidak pernah pulang:

1. Faktor pekerjaan

Yang pertama para pendatang merantau hanya untuk satu tujuan yakni yang namanya pekerjaan. Banyak yang telah bekerja dan berhasil didalam karir, namun ada juga yang memilih menikah dengan gadis lokal kalimantan. dan begitu juga dengan pendatang yang lain yang mempunyai karir biasa saja bisa menikah dengan gadis lokal, ya mungkin itu yang dinamakan jodoh dan bisa dapat dari daerah mana saja.

2. Sudah menikah

Setelah menikah artinya beban atau biaya hidupnya akan semakin besar, bila karirnya sukses dan mapan secara finansial maka perantau tersebut akan bisa pulang kampung bersama keluarganya untuk memperkenalkan istri dan anaknya pada orang tuanya juga sekalian mengenalkan kepada tetangga melalui sebuah acara. Lalu bagaimana dengan keluarga yang belum mapan secara ekonomi.

3. Kehidupan sudah sukses atau tidak

Beberapa orang yang saya temui tersebut ada juga sebagian yang hidupnya sudah mapan secara ekonomi bahkan bisa pulang setiap tahunnya, karena dalam hal ini memerlukan biaya yang besar.
Namun yang belum sukses ada juga yang sudah 25 tahun lamanya tidak pernah pulang kampung, karena kondisi ekonomi. 

Bahkan saat keadaan darurat sekalipun misalnya kemalang pada keluarganya di kampung tidak tidak bisa pulang. Hal ini buka di sengaja namun keadaan ekonomi yang membuatnya tidak bisa untuk pulang, sangat sedih sekali.

4. Tidak ada niat

Sebagian memang ada yang tidak berniat sama sekali untuk pulang ke kampung halamannya, walaupun ekonominya baik sekalipun dia tidak ingin pulang. Dia lebih senang di perantauan bersama keluarganya tersebut.

Saya juga bingung atas jawaban tersebut, namun pasti ada sesuatu rahasia yang disimpan sehingga hal ini bisa terjadi seperti itu. Saya kasih contoh: bisa jadi dulu saat merantau dia dalam pelarian, yang kedua ada masalah pada keluarganya hingga dia seperti itu, yang ketiga dia tidak punya siapa siapa lagi atau orang terdekatnya dikampung tersebut ketika dia merantau jadi tidak ada alasan lagi untuk pulang.

Catatan:
Memang rumit dan berbagai alasan yang kita dengarkan, ada juga perantau yang sejak di usia 17 tahun hingga telah berumur 60 an belum pernah pulang. Dia sama sekali sudah tidak bisa membayangkan seperti apa lagi lagi keluarganya dan kampung halamannya.

Dari beberapa faktor tersebut yang didapat, namun bukan karena menikah dengan wanita kalimantan atau karena sesuatu yang berbau mistis, namun yang sebenarnya adalah karena faktor ekonomi, lingkungan dan niat sendiri.

Juga bisa jadi karena biaya hidup yang murah di kalimantan dan sudah menyatu dengan lingkungan alamnya yang indah, sejuk dan jauh dari keramaian dan riuhnya perkotaan sehingga tidak punya niat lagi pulang ke kampung halaman.